Obat Penggugur Kandungan — Hingga saat ini, aborsi dilarang di Indonesia. Bahkan terdapat sanksi pidana bagi mereka yang diketahui melakukannya, tidak tanggung-tanggung, hukumannya pun kurungan penjara selama 10 tahun. Obat penggugur kandungan untuk ibu menyusui di apotik, yang aman buat ibu menyusui, obat penggugur kandungan tiaw keng poo, tanpa kuret, harga 100 ribu, obat penggugur kandungan cytotec dan gastrul. UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI KLIK https://api.whatsapp.com/send?phone=6287776558899 Tidak hanya pelaku, mereka yang menyarankan bahkan membantu proses aborsi, juga akan dikenai hukuman. Namun dibalik semua itu, tetap tidak bisa dipungkiri, bahwa praktik aborsi masih banyak ditemui di negara ini, begitu juga dengan pelakunya. Berikut ini adalah beberapa alasan medis yang akan meminta seorang ibu untuk menggugurkan kandungannya. Terdapat banyak alasan seorang ibu harus menggugurkan kandungan yang ada di dalam rahimnya. Walau sekalipun itu harus bertentangan dengan hukum yang ada di indonesia. UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI KLIK https://api.whatsapp.com/send?phone=6287776558899 Namun biar bagaimanapun yang menentukan janin itu mau di apakan adalah ibu itu sendiri karena janin janinnya sendiri. Dan berikut inilah penjelasannya. Menderita Cacar Air selama Hamil Jika Anda menderita cacar air selama kehamilan, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan aborsi. Bisa jadi, Anda disarankan untuk minum obat aborsi penggugur kandungan yang disarankan. Karena bila virus serius ini dibiarkan bersarang di tubuh Anda hingga 3 bulan saja, bisa menginfeksi calon janin. Selain itu, penyakit ini juga bisa menimbulkan komplikasi bagi ibunya. Cacar air atau varisela pada ibu hamil, biasanya akan diobati dengan pemberian obat antivirus. Dan bila cacar air ini terjadi pada usia kehamilan kurang dari 24 minggu, maka kemungkinan terbesar akan membuat bayi lahir dengan sindrom varisela kongenital. Di mana kelainan pada bayi ini akan terlihat berupa kelainan otot dan tulang, kelumpuhan, down syndrom, ukuran kepala kecil, kejang, hingga kebutaan. Namun, bila ini terjadi pada kehamilan di atas 28 minggu biasanya tidak memberikan efek buruk pada janin. UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI KLIK https://api.whatsapp.com/send?phone=6287776558899 Kemudian selain berisiko pada bayi yang masih berada di dalam kandungan. Cacar yang diderita ibu hamil, dapat memicu komplikasi ketika bayi sudah dilahirkan, yaitu berisiko terkena cacar air neonatal yang bisa mengancam jiwanya. Dan gejala ini akan muncul ketika bayi berusia 5–10 hari dan jika tidak ditangani dengan benar, maka bayi baru lahir bisa saja meninggal. Cacat Lahir Alasan lain, yang kerap dijadikan alasan sebagai adalah, janin yang tidak sehat. Janin dengan cacat lahir seperti cerebral palsy atau down sindrom, kerap ditawarkan untuk digugurkan. Meskipun tidak sedikit pula yang mempertahankan kondisi tersebut. Di sinilah beberapa ibu yang tidak menginginkan kehamilan ini, akhirnya menggunakan jalan pintas dengan minum obat penggugur kandungan paling ampuh bahkan dipilih berbagai cara agar janin tidak berkembang hingga kemungkinan aborsi dilakukan meskipun embrio sudah terlihat tumbuh dan membesar. Pada kasus ini, tertunya diperlukan pemikiran yang sangat matang, baik dari sang ibu, ayah, hingga peran dari keluarga dan lingkungan sekitar yang akan turut mendukungnya. Kanker Menggugurkan kandungan juga akan disarankan bila Anda diketahui mengidap kanker. Di mana untuk menangani kanker, dibutuhkan berbagai perawatan medis yang dilengkapi dengan berbagai bahan kimia yang biasa digunakan untuk kemoterapi. Dan bila janin tetap dibiarkan di dalam rahim, maka ini bisa berbahaya baginya. Diabetes Penderita diabetes parah juga akan disarankan untuk tidak melanjutkan kehamilannya. Penyakit ini umumnya akan muncul pada minggu ke 24–28 kehamilan. Dan bila kondisi gula darah semakin memburuk, selain kesehatan ibu yang terganggu, kemungkinan terbesar lainnya adalah janin akan lahir cacat dan meningkatkan risiko keguguran. Sebenarnya pada kasus ibu hamil diabetes, aborsi dan minum obat penggugur kandungan di apotik kimia farma adalah pilihan yang paling akhir. Karena masih ada obat yang aman dikonsumsi, yaitu Metformin yang tidak akan membahayakan janin. Satu penyakit lagi yang biasanya disarankan untuk aborsi adalah ibu hamil yang didiagnosa menderita penyakit penular, seperti HIV atau sifilis yang juga berisiko tinggi menularkan penyakit tersebut pada janinnya. Beberapa kasus di atas merupakan alasan mengapa sebaiknya seorang ibu melakukan aborsi. Namun sebelum memutuskan tindakan tersebut, pastikan Anda telah melakukan diskusi dengan pasangan atau keluarga lainnya. Sementara kasus lain yang juga diperbolehkan untuk aborsi adalah pada kasus pemerkosaan. Di mana sang ibu belum siap dan keluarganya pun tidak menginginkan dengan berbagai alasan. Dan untuk melakukan aborsi, sebaiknya tetap melewati berbagai prosedur yang resmi dan hanya dilakukan oleh tenaga medis yang berkompeten. Untuk proses aborsi sendiri secara medis, biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu Ada sekitar dua cara untuk melakukan aborsi kandungan yaitu menggunakan obat penggugur kandungan paling murah dan dengan operasi. Kedua cara tersebut bisa anda pilih yang menurut anda paling aman dan minim resiko. Menggunakan Obat Aborsi Meminum obat penggugur kandungan termurah yang diberikan oleh untuk aborsi adalah pilihan yang pertama. Obat ini biasanya akan disarankan bila kehamilan masih di awal trimester pertama. Adapun obat aborsi cytotec yang sering diresepkan adalah mifepristone dan misoprostol. Keduanya akan bekerja secara efektif hingga 97 persen. Cara kerja kedua obat ini adalah menghambat kerja hormon progesteron. Di mana hormon tersebutlah yang sangat dibutuhkan embrio ketika akan berkembang dan tumbuh. Selanjutnya bila obat tersebut dikonsumsi, maka akan memicu kontraksi rahim hingga akhirnya mendorong jaringan embrio keluar dengan sendirinya. Adapun reaksi yang akan terjadi setelah obat tersebut di konsumsi adalah, terjadinya kram pada bagian perut dan akan mengalami pendarahan hebat. Selanjutnya setelah embrio keluar dari tubuh Anda, kemungkinan lain yang akan timbul adalah, kondisi demam seperti flu akan dirasakan. Meskipun obat pengugur kandungan dan harga ini paling banyak digunakan, namun sebaiknya tidak dipilih apabila, Anda memiliki alergi obat, memiliki penyakit hati, ginjal ataupun paru-paru. Selain itu, hindari bila kehamilan terjadi di luar rahim, memiliki gangguan pendarahan, sedang menggunakan KB IUD atau karena Anda telah mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang cukup panjang. Melakukan Operasi Proses aborsi yang kedua adalah dengan melewati prosedur operasi dan ini akan sangat bergantung pada usia kehamilan itu sendiri. Di mana bila kehamilan masih berada di trimester pertama, maka tindakan yang akan dilakukan adalah aspirasi vakum. Bila kehamilan telah masuk ke trimester kedua, maka akan disarankan untuk menjalani prosedur dilatasi dan evakuasi. Sementara prosedur dilatasi dan ekstraksi akan disarankan bila kehamilan telah berada di trimester ketiga. Untuk aspirasi vakum, biasanya tidak akan diberikan obat penggugur kandungan ini. namun dokter akan menggunakan sebuah tabung kecil yang melekat pada mesin vakum yang kemudian akan digunakan untuk membersihkan rahim. Cara vakum ini juga tidak berlaku, bila sang ibu mengalami gangguan pembekuan darah, memiliki kondisi rahim yang tidak normal atau mengalami infeksi panggul. Pada aspirasi dilatasi dan evakuasi, maka dokter akan melakukan kombinasi antara aspirasi vakum, forcep serta dilatasi kuret. Perlu waktu satu hingga dua hari untuk menjalani prosedur ini hingga akhirnya janin bisa dikeluarkan dari rahim. Kemudian pada prosedur yang ketiga yaitu, Dilatasi dan ekstraksi. Maka akan lebih banyak tindakan yang akan dilakukan, bahkan jika diperlukan, dokter bisa saja melakukan induksi, histerotomi, dan juga histerektomi. Pada proses aborsi, ibu hamil disarankan untuk melakukan konseling dengan ahlinya. Dan proses ini bisa dilakukan sebelum pratindakan dan setelah tindakan. Di mana pada kondisi ini, sang ibu juga sangat rentan baik secara psikologis maupun fisik. Sehingga butuh dukungan dan informasi yang benar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Efek Samping Obat Penggugur Kandungan Palsu Kemudian bagaimana dengan efek samping yang bisa saja terjadi setelah proses aborsi tersebut? Di mana aborsi merupakan sebuah tindakan yang bersifat memaksakan suatu tindakan sehingga tentunya akan memberikan efek. Kram dan Pendarahan Dengan atau tidak menggunakan obat penggugur kandungan, semua cara aborsi biasanya akan menyebabkan kram pada perut. Pada kondisi ini, Anda bisa saja minum obat pereda nyeri, seperti ibuprofen, codeine atau paracetamol. Selain itu, terdapatnya kemungkinan mengalami pendarahan. Ada dua jenis pendarahan yang bisa saja timbul, yaitu pendarahan ringan yang sama halnya seperti pada ibu melahirkan biasa dan akan terjadi selama satu bulan. Dan yang kedua adalah pendarahan hebat, yang bisa menyebabkan rasa nyeri yang sangat pada perut, demam, perubahan bau pada vagina hingga mengalami tanda-tanda kehamilan seperti mual atau nyeri pada bagian payudara. Untuk jenis pendarahan berat memang jarang terjadi dan kasusnya sendiri satu berbanding seribu. Pendarahan berat biasanya terjadi bila ditemukan gumpalan darah yang besarnya melebihi bola golf dan berlangsung selama 2 jam atau lebih. Bila pendarahan berat berlangsung selama 12 jam berturut-turut, disertai dengan rasa sakit yang sangat hebat maka ini harus benar-benar diwaspasai karena bisa berujung pada kematian. Rahim Rusak Kemungkinan yang kedua efek yang bisa saja terjadi adalah rusaknya kondisi rahim. Atau yang lebih parah, bila aborsi dilakukan secara sembarang dan tidak dilakukan secara tuntas juga bisa mengakibatkan infeksi. Dan bila aborsi dilakukan berulang kali atau pernah menjalani kuret lebih dari 3 kali, maka rahimpun bisa menjadi kering. Melakukan aborsi secara mandiri atau menggunakan pihak yang ilegal, baik dengan menggunakan obat penggugur kandungan alami terampuh di apotik atau dengan proses medis sekalipun sangat rentan terkena infeksi. Bahkan pada kasus medis legal pun pernah ditemui 27%
top of page